REMBANG-Satu rumah di kawasan Desa Japeledok Kecamatan Pancur Kabupaten Rembang, ludes dilalap si jago merah saat ditinggal bekerja pemiliknya, Jumat (15/7). Beruntung satu-satunya orang yang berada di rumah, wanita lansia 80 tahun bisa diselamatkan nyawanya.
Rumah milik Thukul, pegawai Kantor Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang rata dengan tanah akibat terbakar Jumat pagi sekira pukul 09.00WIB. Titik api diduga kuat berasal dari korsleting listrik di atap, langsung menyambar bangunan rumah yang didominasi kayu. Kurang lebih setengah jam mengalami kebakaran, bangunan rata dengan tanah.
Nyarni tetangga depan rumah saksi mata peristiwa kebakaran mengatakan, dia mengetahui ada asap mengepul dari rumah Thukul sekitar pukul 08.50 dan langsung berteriak memberitahukan para tetangga. “Kemudian kita beramai-ramai berusaha memadamkan api, sementara yang lain berusaha menyelamatkan Mbah Mari, wanita lansia berusia 80 tahun, ibu si pemilik rumah,” kejasnya.
Lanjut dia, meski berusaha sekuat tenaga mereka tak sanggup memadamkan api kemudian memutuskan melapor ke satgas pemadam kebakaran setempat. Sekira 15 menit kemudian armada pemadam kebakaran terdiri 1 mobil pemadam dan 2 mobil tanki tiba, namun bangunan rumah sudah rata dengan tanah. “Petugas damkar hanya memadamkan bara api agar tidak kembali membesar saat dihembus angina,” sergahnya.
Sementara itu Rasmin Kepala Desa setempat menyebutkan, dari peristiwa kebakaran yang menimpa rumah salah satu warganya diperkirakan pemilik mengalami rugi puluhan juta rupiah. Sedangkan Camat Pancur Suryawan yang berada di lokasi kebakaran saat dikonfirmasi menyebutkan, peristiwa kebakaran yang menimpa rumah salah satu warganya itu sudah dilaporkan ke Pemkab Rembang Rembang dan instansi terkait. “Kami akan mengurus bantuan yang dibutuhkan pemilik rumah, karena sekarang tak lagi memiliki tempat tinggal,” ujarnya.
Dia sekaligus mengimbau warga lain agar menjelang musim kemarau ini lebih berhati-hati dan waspada, khususnya kepada pemilik ternak, diimbau agar menjauhkan pakan ternak dari titik api untuk menghindari peristiwa kebakaran. “Warga yang inginan membakar sampah sebaiknya menunggui hingga api padam dan jangan dilakukan siang hari saat angin berhembus kencang, satu hal yang sangat riskan karena bisa terbang terbawa tiupan angina dan bisa menjadi pencetus kebakaran di wilayah setempat,” pesannya.(hasan)
Rumah milik Thukul, pegawai Kantor Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang rata dengan tanah akibat terbakar Jumat pagi sekira pukul 09.00WIB. Titik api diduga kuat berasal dari korsleting listrik di atap, langsung menyambar bangunan rumah yang didominasi kayu. Kurang lebih setengah jam mengalami kebakaran, bangunan rata dengan tanah.
Nyarni tetangga depan rumah saksi mata peristiwa kebakaran mengatakan, dia mengetahui ada asap mengepul dari rumah Thukul sekitar pukul 08.50 dan langsung berteriak memberitahukan para tetangga. “Kemudian kita beramai-ramai berusaha memadamkan api, sementara yang lain berusaha menyelamatkan Mbah Mari, wanita lansia berusia 80 tahun, ibu si pemilik rumah,” kejasnya.
Lanjut dia, meski berusaha sekuat tenaga mereka tak sanggup memadamkan api kemudian memutuskan melapor ke satgas pemadam kebakaran setempat. Sekira 15 menit kemudian armada pemadam kebakaran terdiri 1 mobil pemadam dan 2 mobil tanki tiba, namun bangunan rumah sudah rata dengan tanah. “Petugas damkar hanya memadamkan bara api agar tidak kembali membesar saat dihembus angina,” sergahnya.
Sementara itu Rasmin Kepala Desa setempat menyebutkan, dari peristiwa kebakaran yang menimpa rumah salah satu warganya diperkirakan pemilik mengalami rugi puluhan juta rupiah. Sedangkan Camat Pancur Suryawan yang berada di lokasi kebakaran saat dikonfirmasi menyebutkan, peristiwa kebakaran yang menimpa rumah salah satu warganya itu sudah dilaporkan ke Pemkab Rembang Rembang dan instansi terkait. “Kami akan mengurus bantuan yang dibutuhkan pemilik rumah, karena sekarang tak lagi memiliki tempat tinggal,” ujarnya.
Dia sekaligus mengimbau warga lain agar menjelang musim kemarau ini lebih berhati-hati dan waspada, khususnya kepada pemilik ternak, diimbau agar menjauhkan pakan ternak dari titik api untuk menghindari peristiwa kebakaran. “Warga yang inginan membakar sampah sebaiknya menunggui hingga api padam dan jangan dilakukan siang hari saat angin berhembus kencang, satu hal yang sangat riskan karena bisa terbang terbawa tiupan angina dan bisa menjadi pencetus kebakaran di wilayah setempat,” pesannya.(hasan)