Laman

Minggu, 27 Februari 2011

BUPATI : DIBANDING TAHUN 2006, VOLUME JALAN RUSAK SAAT INI CENDERUNG TURUN

KAJENKalau melihat hasil pengukuran jalan yang kita miliki, tahun 2006 jalan yang rusak itu sepanjang 61 kilometer. Namun sekarang ini yang rusak berat sebenarnya hanya 48 kilometer, tetapi karena masyarakat banyak yang keluar dan melihat jalan-jalan berlubang sedikit saja rasanya sudah menderita. Demikian disampaikan Bupati Pekalongan Dra. Hj. Siti Qomariyah, MA pada pengajian Maulid Nabi Muhammad SAW sekaligus Khaul KH. Luqni Maulana ke-18, Jumat (25/2) di Masjid Mambaul Hiqab Kelurahan Bligo Kecamatan Buaran.

Jumlah kendaraan bermotor, menurut Bupati,  di Kabupaten Pekalongan meningkat tajam. Pada tahun 2006 jumlah kendaraan roda dua di Kabupaten Pekalongan hanya 83-ribu, namun sekarang ini sudah mencapai 160-ribu. Sehingga hiruk-pikuk jalan dan beban jalan meningkat luar biasa dan ini menjadi hal yang sedang kita perhatikan. “Insya Allah pada waktu yang tidak lama jalan-jalan yang rusak ini sebagian kita perbaiki. Kita sudah sedia dana 20 milyar untuk perbaikan jalan tetapi tidak dapat dilakukan dalam waktu yang cepat karena menurut peraturan harus melalui lelang,” terangnya.
Kalau tidak dipelihara sarana jalan akan rusak dalam 4 tahun, kata Qomariyah. Daerah-daerah yang pada tahun 2006 kita bangun, saat ini kondisinya sudah memerlukan pemeliharaan, seperti di Petungkriyono, dari Talun sampai batas Kecamatan Petungkriyono. Tapi kalau dari Kecamatan sampai batas Banjarnegara kondisi jalan cukup baik. “Jalan yang ada di Kandangserang sepanjang 70 kilometer, sejak dahulu belum pernah diaspal dan saat ini sudah selesai diaspal walau ada sedikit berlubang,” imbuh orang nomor satu di Kota Santri itu.
Pada kesempatan itu Bupati juga menyampaikan bahwa menjelang masa akhir jabatan sebagai Bupati periode 2006-2011 telah membuat laporan 5 tahunan kepada DPRD yaitu Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir Masa Jabatan Bupati (LKPJ-AMJ). Laporan itu harus disampaikan kepada Mendagri melalui Gubernur, kepada DPRD dan pula informasinya kepada masyarakat. Alhamdulillah raport pembangunan kita cukup baik. Menurutnya, ketika awal menjadi Bupati pada 2006, raport pembangunan Kabupaten Pekalongan itu rangking ke-32 dari 35 Kabupaten/Kota se Jawa Tengah. Namun setelah kerja selama 5 tahun, belum lama ini mendapat penilaian pembangunan kita mendapat rangking ke-23. Kita bisa melompati 9 daerah lain dalam waktu 5 tahun. Ini utamanya juga berkat kerjasama masyarakat didalam mewujudkan cita-cita pembangunan 5 tahun, diantaranya adalah bidang pendidikan. Pada saat itu pendidikan nilainya rendah khususnya di tingkat SMA sederajat, karena pada tahun 2006 anak-anak Kabupaten Pekalongan yang sekolah SMA hanya 36%, saat ini anak-anak SMA yang bersekolah sudah mencapai 61%.
Dalam rangka mewujudkan partisipasi sekolah atau anak-anak bisa sekolah SMA ini peran swasta cukup besar, karena lebih dari 10 unit SMA sederajat dibangun oleh masyarakat, pemerintah hanya membangun 6 SMA sederajat selama 5 tahun terakhir dan itu sudah bisa menutup seluruh Kecamatan di seluruh Kabupaten Pekalongan.
Di bidang kesehatan, pada tahun 2006 daerah-daerah yang jauh dari Ibukota mengalami derajat kesehatan yang kurang baik, banyak ibu-ibu atau banyak kejadian ibu-ibu yang mau melahirkan sebelum sampai ke rumah sakit meninggal di jalan karena jalannya kurang bagus dan sarana pelayanan kesehatan untuk melahirkan itu terlalu jauh. Untuk itu, selama 5 tahun kita membangun 7 Puskesmas Rawat Inap di daerah-daerah selatan dan membangun lebih dari 130 Poliklinik Desa, disamping merahab Puskesmas-Puskesmas yang hampir menyeluruh. Di luar itu kita juga memberikan gratis pelayanan di Puskesmas. Kalau Jamkesmas itu hanya gratis untuk di Rumah Sakit tapi di Kabupaten Pekalongan selama ini di Puskesmas juga kita gratiskan. Sehingga banyak masyarakat yang hadir di Puskesmas secara berulang-ulang secara gratis. Hal ini pada akhirnya dapat mengoreksi derajat kesehatan di Kabupaten Pekalongan sehingga angkanya menjadi baik dan kualitas kesehatan masyarakat Kabupaten Pekalongan lebih baik daripada rata-rata nasional.
Jadi kita dalam membangun sudah sesuai dengan sasaran-sasaran yang dinilai oleh pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi. Kalau di tingkat nasional, pada tahun 2006, rangking Kabupaten Pekalongan itu ke-116. Alhamdulillah dalam 5 tahun kemudian rangking tingkat nasional kita itu menjadi ke-65 dari 500 lebih Kabupaten/Kota se Indonesia. Oleh karena itu yang kami harapkan masyarakat Kabupaten Pekalongan banyak bersyukur atas hasil-hasil yang kita dapatkan dan kami harapkan untuk terus bekerja keras, karena harapan kita Kabupaten Pekalongan bisa masuk rangking belasan untuk hari-hari ke depan karena potensi dan bakat untuk itu kelihatannya sangat besar tergantung bagaimana kita bisa terus bersama pemerintah melakukan program-program pembangunan sesuai dengan yang dinilai.
Dalam masalah income daerah, pada tahun 2006 PAD kita hanya Rp 26 milyar, namun sekarang ini kita angkanya sudah mencapai Rp 73 milyar penghasilan dari masyarakat, baik  yang kita dapatkan dari rumah sakit maupun pajak-pajak dari masyarakat. Sehingga APBD Kabupaten Pekalongan apabila ditotal dengan dana yang datang dari Jakarta, pada tahun 2006 berjumlah Rp 447 milyar, tetapi sekarang ini sudah mencapai Rp 750 milyar. Jadi naik hampir dua kali lipat. Itulah yang selama ini dijadikan sebagai modal pembangunan.
Pada tahun 2011 ini kita menganggarkan untuk pendidikan sampai 500 milyar sehingga lebih dari 40%. Di bidang kesehatan kita menganggarkan Rp 100 milyar, dan bidang administrasi dan seluruh biaya perkantoran sampai ke tingkat desa kira-kira Rp 150 milyar. Kalau bidang Pekerjaan Umum (jalan dan jembatan) hanya kebagian Rp 40 milyar. Namun demikian pekerjaan umum yang berupa jalan mendapatkan tambahan dari program PNPM yang setiap tahun tidak kurang dari Rp 40 milyar. Sehingga pembangunan bidang fisik itu kira-kira Rp 70 milyar setiap tahun
Sementara itu, sebelumnya, KH. Akrom Sofwan dalam mauidhoh khasanahnya menyampaikan bahwa orang berilmu itu hidupnya bermanfaat dan berkualitas dibanding bila kita berkurang ilmu. Dengan ilmu dan dengan berbuat sedikit bagi orang lain, kita akan mendapat lipat ganda pahala. “Pengajian seperti hari ini sesungguhnya mengantarkan kita semua menjadi insan yang berkualitas dalam arti sesungguhnya, pendidikan rohaninya dikembangkan dan bermutu dalam arti kita bisa melipatgandakan manfaat dalam hidup ini baik dalam kehidupan pribadi maupun masyarakat,” jelas kyai kharismatik itu.
Sedangkan Ketua MWC NU Buaran KH. Imronuddin Syukri dalam tausiyahnya menjelaskan bahwa Peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw tersebut sekaligus memperingati khaul bapak KH. Luqni Maulana (alm) ke-18. Beliau merupakan tokoh yang menjadi kebanggaan dan teladan masyarakat Kabupaten Pekalongan karena jasa-jasanya pada masa hidupnya dalam menyebarkan agama Islam.
Serangkaian kegiatan tersebut, kata Kyai Imronuddin, diantaranya adalah khitanan massal yang diikuti oleh 23 anak yang diselenggarakan oleh panitia dengan balai pengobatan MITRA BAHAGI yang notabene adalah milik MWC NU Buaran.
Kyai Imronuddin kepada segenap masyarakat Kecamatan Buaran utamanya menyampaikan bahwa MWC NU Kecamatan Buaran akan membangun gedung rumah sakit dengan nama RS. MITRA BAHAGIA PEKALONGAN yang berlokasi di jalan raya Simbang Wetan. “Kepada segenap warga masyarakat, terutama masyarakat Kecamatan Buaran, kami mohon doa restu dan bantuannya agar pembangunan gedung RS. MITRA BAHAGIA PEKALONGAN itu segera terwujud,” ungkapnya. (di2k)