KAJEN -Terompet pilkada kabupaten Pekalongan masih terasa sunyi kalah dengan terompet yang ditiup oleh pedagang asonbgan tahun baru.
Maklum pilihan kepala daerah langsung ini membutuhkan dana yang tidak sedikit,terlebih kendaraan politik juga harus diisi “bensin” penuh agar pengelola partai tidak gembar-gembor.
Gabungan beberapa partai kecil baik yang berhaluan nasionalis dengan berbau agamis,nampakanya telah sepakat membentuk kumpulan dengan Koalisi Rakyat Bersatu (KRB) yang dimotori oleh Parati Gerindra,Partai Hanura,PKNU dan PPP,dimana jumlah kursi yang ada mampu mengusung sendiri calon bupati dan wakilnya.
Ketua KRB,H Tohirin saat ditemui wartawan mengungkapkan,peta politik kabupaten Pekalongan memang sulit untuk ditebak,KRB ini menjadi alternative membuka pendaftaran bagi calon orang nnomor satu dikabupaten Pekalongan.
“Yang berniat memimpin kabupaten Pekalongan dan sungguh-sungguh silakan “naik”dengan kendaraan yang sudah kami siapkan.Kami optimis bisa menjadikan yang terbaik,”kata Tohirin.
Tohirin yang sekarang ini dipercaya menjadi nahkoda kabupaten Partai bentukan Jendral Prabowo Subianto ini tengah menyiapkan segala sesuatunya dalam penjaringan bupati mendatang.
“Komposisi antara partai nasionalis dan agama sungguh indah dirasa,kami yakin,calon yang akan kami usung mampu,”kata pengusaha muda ini optimis.
Sementara itu pengamat politik pemilukada mengatakan,beberapa partai membentuk koalisi adalah salah satu kemajuan anak bangsa,agar terjadi keseimbangan antara calon yang diusung partai raksasa dengan partai koalisi,mana yang kuat dan mana yang lemah.
“Bilamana partai besar salah dalam memilih calon,maka partai koalisi ini dapat menjadi pemenangnya nanti,karena ada kesalahan satu factor saja,terutama calon tidak memperhatikan pengurus baik ditingkat kecamatan sampai ranting maka dia akan kelabakan.Lalu bila koalisi partai kecil itu bersinergi dan calon yang diusung mampu menjadi penggerak,maka dia akan jadi pemenangnya,”kata pengamat politik local itu.(gusno)
Maklum pilihan kepala daerah langsung ini membutuhkan dana yang tidak sedikit,terlebih kendaraan politik juga harus diisi “bensin” penuh agar pengelola partai tidak gembar-gembor.
Gabungan beberapa partai kecil baik yang berhaluan nasionalis dengan berbau agamis,nampakanya telah sepakat membentuk kumpulan dengan Koalisi Rakyat Bersatu (KRB) yang dimotori oleh Parati Gerindra,Partai Hanura,PKNU dan PPP,dimana jumlah kursi yang ada mampu mengusung sendiri calon bupati dan wakilnya.
Ketua KRB,H Tohirin saat ditemui wartawan mengungkapkan,peta politik kabupaten Pekalongan memang sulit untuk ditebak,KRB ini menjadi alternative membuka pendaftaran bagi calon orang nnomor satu dikabupaten Pekalongan.
“Yang berniat memimpin kabupaten Pekalongan dan sungguh-sungguh silakan “naik”dengan kendaraan yang sudah kami siapkan.Kami optimis bisa menjadikan yang terbaik,”kata Tohirin.
Tohirin yang sekarang ini dipercaya menjadi nahkoda kabupaten Partai bentukan Jendral Prabowo Subianto ini tengah menyiapkan segala sesuatunya dalam penjaringan bupati mendatang.
“Komposisi antara partai nasionalis dan agama sungguh indah dirasa,kami yakin,calon yang akan kami usung mampu,”kata pengusaha muda ini optimis.
Sementara itu pengamat politik pemilukada mengatakan,beberapa partai membentuk koalisi adalah salah satu kemajuan anak bangsa,agar terjadi keseimbangan antara calon yang diusung partai raksasa dengan partai koalisi,mana yang kuat dan mana yang lemah.
“Bilamana partai besar salah dalam memilih calon,maka partai koalisi ini dapat menjadi pemenangnya nanti,karena ada kesalahan satu factor saja,terutama calon tidak memperhatikan pengurus baik ditingkat kecamatan sampai ranting maka dia akan kelabakan.Lalu bila koalisi partai kecil itu bersinergi dan calon yang diusung mampu menjadi penggerak,maka dia akan jadi pemenangnya,”kata pengamat politik local itu.(gusno)
