Laman

Minggu, 12 September 2010

Walau Lebaran Petani Garam Tetap Bekerja

Rembang
Petani garam di kecamatan Kaliori tetap bekerja di tambak meski saat ini perayaan lebaran masih berlangsung. Pasalnya hari-hari ini butiran garam masuk masa panen, mereka takut sewaktu-waktu turu menyebabkan gagal panen.  Kemarin dan hari ini sejumlah petani tambak garam seolah tak peduli bila lebaran tengah berlangsung. Selama sepekan terakhir matahari bersinar terik membuat butiran garam terbentuk sempurna, siap dipanen. Mereka memutuskan panen karena sudah susah payah mengolah tambak selama berhari-hari.
Marzuki Petani Garam Terlihat Bekerja
Marjuki, buruh tambak garam di desa Purworejo kecamatan Kailori bersama lima rekan lain terlihat sibuk menggaruk di tambak, sementara buruh lain memikul keranjang penuh berisi garam menuju gudang. Hari ini garam kualitas menengah masuk gudang dihargai Rp 550.Sementara itu Pupon dan Rasmani, dua pemilik tambak yang juga produsen garam konsumsi tinggal di desa sama saat ditemui menyebutkan, untuk memenuhi stock di gudangnya memang memerintahkan pekerjanya memanen tambak. Persediaan garam di gudangnya saat ini kosong, berimbas macetnya produksi garam konsumsi.  Menurut dua pengusaha garam tersebut, pasar terus meminta pasokan sementara mereka belum mampu berproduksi. Selain stok garam di gudang masih sedikit, pekerja juga sedang diliburkan untuk merayakan lebaran.Mereka menjadwalkan libur hingga hari Senin mendatang dan begitu pekerja masuk, segera bekerja bahkan bila diperlukan akan diperintahkan lembur. Sampai hari ini sedikitnya sudah menyimpan bahan baku garam rakyat hingga 10 ribu ton, cukup untuk berproduksi hingga bulan depan.Meski harga bahan baku terus melonjak, pengusaha garam konsumsi harus berproduksi guna memenuhi kontrak beli yang dijalin dengan beberapa pelanggan. Mereka takut dikenai klaim bila tidak sanggup mengirim garam konsumsi seusai kesepakatan yang telah disetujui. Fenomena alam kemarau basah atau musim kemarau yang sesekali masih disertai turunnya hujan seperti sekarang memang berdampak menggiriskan bagi industri garam. Ribuan hektar tambak garam yang membentang mulai kecamatan Kaliori hingga Sarang sering gagal panen. Saat tiba waktu dikeruk, siang atau malam hari sebelumnya diguyur hujan, menyebabkan butiran garam kembali mencair. Akibat kemarau basah sekarang ini, produksi garam tahun 2010 tidak bisa menyamai produksi pada 2009 yang jumlahnya mencapai 145.733 ton. Dengan waktu efektif usaha mulai bulan Juli hingga Desember. Tahun ini diprediksi hasil produksi jauh berkurang karena pada akhir bulan Agustus saja petani garam tidak maksimal mengerjakan tambak. Waktu efektif juga lebih pendek sekitar 4 bulan, berakhir November mendatang. (hasan)
Deskripsi Garam Rakyat kabupaten Rembang tahun 2008 yakni,
Luas areal tambak                            : +  1.185 Ha,
Jumlah Pemilik tambak Garam        :  +  781  Orang,
Jumlah Petani Garam                       :  +  4.739 ) Orang,
Kapasitas Produk Garam Krosok     :  +  100.000  Ton/Tahun,
Jumlah Produsen Garam Konsumsi :  +  4 Perusahaan.  data tambahan:  tahun 2009
- luas areal tambak : 1.485,14 ha
- petani tambak      :    781 orang
- produksi               : 145.733 ton
- masa produksi      : Juli - Desember