Laman

Minggu, 13 Maret 2011

"SINGO BANTENG" Rekrut Relawan Wanita

 
KAJEN-Relawan "Singo Banteng" yang dimotori oleh tokoh pemuda dari wilayah utara kabupaten Pekalongan dan tokoh politik dari wilayah selatan kembali membuat gerakan dengan merekrut sejumlah wanita untuk dijadikan sebagai tenaga relawan.
Relawan-relawan ini akan mensosialisasikan tentang pilihan kepala daerah secara langsung dengan menggemborkan pilkada cukup satu putaran dan memenangkan calon bupati Pekalongan Dra Hj Siti Qomariyah,MA dan calon wakil bupati Riswadi Riswood.

Menurut ketua umum,Eko Mubarok didampingi Sekretaris Jendral relawan Singo Banteng,Gusno,pihaknya bukan hanya merekrut relawan laki-laki saja yang selaras dengan misi visi,namun relawan dari kaum perempuan juga sangat perlu.
"Anggaran pilkada pada tahun 2011 untuk kabupaten Pekalongan dianggarkan Rp 17 milyar,sedang untuk putaran pertama menelan biaya hingga Rp 12 milyar,kalau terjadi sampai dua putaran maka dana untuk pilbup jelas habis.Maka kami mengharapkan partisipasi aktif dari warga kabupaten Pekalongan untuk mensukseskan pilkada ini hanya dengan satu putaran sehingga ada sisa dana sekitar Rp 5 milyar yang dapat digunakan untuk pembangunan yang berkelanjutan,"kata Gus No yang sudah 2 kali menjadi tim sukses bupati di Rembang dan kota Blora.

Dalam waktu dekat,kata pengurus teras atas ini,pihaknya akan memasang puluhan spanduk yang berisi ajakan kepada warga kabupaten Pekalongan untuk mensukseskan pilkada dengan partisipasi pemilih diatas 70 persen.
"Sampai hari ini kami masih terus melakukan perekrutan kepada siapa saja dan tidak memandang golongan,atau profesi apapun,asal mantap dalam bekerja dan tidak mengharapkan apa-apa dikemudian hari,"tandas Sekjen diiyakan ketua.

Kini relawan yang setiap hari bekerja siang dan malam itu tidak henti-hentinya memberi pencerahan politik kepada masyarakat dan menghimbau agar tidak saling menjelekkan satu dengan yang lain terutama calon pasangan bupati dan wakilnya.
"Semua  adalah saudara kita,perbedaan pandangan politik adalah hal yang sangat wajar namun persatuan dan kesatuan bangsa tetap dijaga,"tegas Gusno. (upik ekawati)