Laman

Minggu, 13 Maret 2011

Meski Dihargai Murah,Buruh Batik Tetap Berkarya

KAJEN-Sore itu cuaca agak sedikit mendung,namun wanita yang berstatus janda tinggal dirumah kumuh ditepi sungai yang mengalir didesa Mulyorejo kecamatan Tirto itu tetap bersemangat melawan kebutuhan hidup.

Siruh (42),wanita yang beralamat di Dukuh Babadan RT 07 RW 03 desa Mulyorejo terus melakukan aktifitasnya sehari hari menjadi buruh batik dengan upah sehari antara Rp10 ribu sampai Rp 12 ribu.
Dengan pakaian seadanya didepan rumahnya,tangan Siruh terus mengoleskan cairan malam dari satu motif ke motif yang lain.
Dalam pengakuannya,dia hanya diupah Rp 1000,- per kain,diapun mampu menyelesaikan tugas mulainya itu satu hari mulai dari 10 kain hingga 12 kain saja.
"Kami tetap menikmati apa yang telah ada,meski upahnya sangat murah.Bagi kami yang terpenting bisa bertahan hidup dengan anak-anak,"kata Siruh pasrah.
Siruh ternyata bukan wanita satu-satunya yang bekerja sebagai buruh batik,namun hampir sebagian wanita didesa Mulyorejo bekerja sebagai buruh.Hal ini justru akan mengurangi angka pengangguran paling tidak kaum wanita bisa mempunyai pekerjaan sambilan.
Siruh adalah salah satu anak negeri yang patut kita tauladani.(Gus No)