PEKALONGAN,-Hari Jumat tadi hampir seharin penuh hujan mengguyur kota Pekalongan,jalanan jadi becek bahkan lubang lubang yang berada dibahu jalan tertutup air.
Sang mentari nampaknya hari itu enggan memperlihatkan raut mukanya,gerimispun masih menetes dibumi kota yang terkenal dengan batiknya.
Sang mentari nampaknya hari itu enggan memperlihatkan raut mukanya,gerimispun masih menetes dibumi kota yang terkenal dengan batiknya.
Disebuah lorong gang tepatnya di jalan Urip Sumoharjo gang 5 kelurahan Pringlangu kota Pekalongan,Kelompok Bermain (KB) Melati 6 An Nur penuh dengan anak-anak antara umur 2 tahun sampai 5 tahun.Mereka kelihatan lucu-lucu dengan busana muslim.Yang perempuan memakai jilbab,yang laki-laki memakai busana koko.Malah ada yang memakai kacamata segala.
Lagu-lagu anak-anakpun terdengar enek sambil dipandu oleh guru-guru pembimbing yang masih muda-muda.
Tawa dan canda dari anak-anak usia ini mengiringi irama dan lagu yang disajikan dari gedung yang sudah mempunyai beberapa fasilitas.
Bahkan adapula yang takut hingga menangis lantaran tidak bisa tampil bernyanyi.
Hari itu bocah-bocah kecil ini diajak oleh pengelola KB Melati 6 An Nur untuk mendengarkan acara Mauludan memperingati hari kelahiran nabi Muhammad.
Bagi siswa yang dating,pihak pengelola memberikan beberapa hadiah aneka jajan yang sanat disukai anak-anak.
Kepala sekolah setempat,Ana Nur Khasanah,SPd.I kepada wartawan mengatakan,acara yang digelar secara sederhana ini sebagai bentuk penerapan siraman rohani kepada anak-anak yang usianya masih dini.Hal ini sangat bermanfaat pada masa mendatang.
“Dengan kemasan lagu anak-anak dan siraman rohani tentang keagamaan termasuk didalamnya memberikan pelajaran sifat-sifat Rosul perlu diajarkan sedini mungkin maka anak semakin hari semakin tumbuh dewasa dan bisa mengerti,”kata Ana.
Ana Nur Khasanah juga berharap,dengan diselenggarakannya acara yang demikian dapat ditiru oleh lembaga-lembaga lain yang sejenis dan bisa mengambil hikmahnya dikemudian hari.(gusno)