Munculnya kasus pengeroyokan akhir-akhir ini di wilayah kabupaten Rembang menjadi perhatian tersendiri bagi Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpolinmas), pasalnya para pelaku aksi kekerasan kecenderungannya masih pelajar. Seperti aksi pengeroyopokan yang terjadi di desa Dresi kulon kecamatan Kaliori beberapa waktu lalu yang menewaskan 1 korban jiwa, serta kekerasan lainnya seperti di desa Narukan kecamatan Kragan yang mengakibatkan korban luka-luka.
Suharso Kepala Kantor Kesbangpolinmas |
Kepala Kantor Kesbangpolinmas Rembang Suharso ditemui usai Upacara Hari Kesaktian Pancasila menyatakan, sebagai langkah antisipatif kejadian tersebut agar tidak terulang kembali, pihaknya telah memberikann usulan kepada Dinas Pendidikan setempat untuk melakukan pembinaan di sekolah-sekolah. Dalam pelaksanaannya perlu berkoordinasi dengan Polres rembang dan Kodim 0720 Rembang. Satu hal yang perlu dicermati dalam permasalahan pengeroyokan yang terjadi, yakni remaja sekarang ini cenderung mudah emosi terhadap setiap permasalahan yang dihadapi, sehingga perlu kembali ditanamkan nilai-nilai pancasila . Menurut Suharso, selain melakukan pembinaan di sekolah-sekolah, perlu ada upaya mengajak tokoh agama dan masyarakat agar bersama–sama bahu-membahu melakukan pembinaan kepada generasi muda agar bisa mengendalikan diri dalam menghadapi tantangan bangsa yang semakin komplek. Terpisah, Sekertaris Dinas Pendidikan Rembang Muthohir mengatakan, guna mengantisipasi aksi kekerasan para pelajar, siswa perlu dibekali pengetahuan umum terkait hukum, Sehingga diharapkan tumbuh kesadaran tidak melakukan tindakan melawan hukum yang pada akhirnya merugikan diri mereka sendiri.(hasan)