Saat tim penegakan hukum (Gakkum) pengendalian peredaran garam tidak beryodium di kabupaten Rembang, melakukan operasi pasar, diketahui bila 80% garam konsumsi yang beredar di sejumlah pasar dikuasai produk dari luar daerah, khususnya dari Madura. Ini terjadi karena banyak pengusaha garam konsumsi di Rembang membatasi produksinya akibat terkendala kelangkaan bahan baku
Garam Produk Luar daerah |
Ditemui di sela-sela kegiatan operasi, ketua tim gakkum Aiptu Sunandar (anggota Polres Rembang-red) menyayangkan minimnya produk garam Rembang yang beredar di pasaran. Padahal kabupaten Rembang selama ini dikenal sebagai daerah penghasil garam. "Bahkan Rembang merupakan salah satu sentra penyangga produksi garam nasional," cetusnya.
Menurutnya, dari operasi tri wulan ke-3 tahun 2010 yang dilaksanakan mulai tanggal 26 September hingga dan 6 Oktober kemarin tercatat 80% produk dikuasai produsen dari luar daerah, sisanya 20% dari Rembang.
"Kita harap keadaan ini tidak berlangsung lama. Karena produk garam konsumsi pengusaha Rembang selalu berkadar yodium sesuai SNI," sebut Aiptu Sunadar(san)
Menurutnya, dari operasi tri wulan ke-3 tahun 2010 yang dilaksanakan mulai tanggal 26 September hingga dan 6 Oktober kemarin tercatat 80% produk dikuasai produsen dari luar daerah, sisanya 20% dari Rembang.
"Kita harap keadaan ini tidak berlangsung lama. Karena produk garam konsumsi pengusaha Rembang selalu berkadar yodium sesuai SNI," sebut Aiptu Sunadar(san)