Persediaan Bahan Pangan Cukup, Kenaikan Harga Masih Wajar
Wakil Buati Rembang, Muspida da Kepala Dinas/Instansi terkait pagi tadi mengadakan pemantauan harga dan persediaan harga komoditi. Meski sejumlah bahan pangan diketahui naik, masih dalam batas kewajaran dan persediaan stock pangan cukup hingga akhir tahun
Wakil Buati Rembang, Muspida da Kepala Dinas/Instansi terkait pagi tadi mengadakan pemantauan harga dan persediaan harga komoditi. Meski sejumlah bahan pangan diketahui naik, masih dalam batas kewajaran dan persediaan stock pangan cukup hingga akhir tahun
Wakil Bupati, Kapolres Serta Komandan Kodim Rembang |
Sejumlah komoditi bahan pangan termasuk sembako sampai dengan lebaran bahkan akhir tahun dinyatakan cukup oleh Wakil Bupati Rembang H Abdul Hafidz seusai mengadakan pemantauan harga dan stock pangan di pasar Rembang bersama Muspida dan Kepala Dinas/instansi terkait. Untuk kenaikan harga sendiri masih dalam batas kewajaran sehingga dianggap tidak memberatkan masyarakat. Insert 06 Sep ’10-Wabup sidak pasar
Wakil Bupati menambahkan, karena diketahui komoditi yang dibutuhkan masyarakat, khususnya sembako masih cukup dan tidak ada gejolak harga yang menyolok, pemkab memutuskan tidak dilakukan operasi pasar.
Sementara itu memberikan keterangan terpisah, Kapolres Rembang AKBP Teguh Sesilo Raharjo menyampaikan, aparat kepolisian terus memantau perkembangan harga di seluruh pasar. Petugas Intelkam setiap hari terus mencatat pergerakan harga seluruh komoditi, dilaporkan secara langsung kepada pihaknya. Insert 06 Sep ’10-Kapolres sidak pasar
Menurut Kapolres Rembang, dengan mempelajari perubahan harga dapat dianalisa apakah masih dalam ambang kewajaran. Apabila ditemukan hal-hal yang mencurigakan akan diteliti penyebabnya. Apakah karena ada pemodal besar bertindak spekulan memborong komoditi utama yakni sembako. Disimpan beberapa hari agar terjadi kelangkaan stock, kemudian dilepas di pasaran dengan harga tinggi.
Dtegaskan Kapolres Rembang, pihaknya akan berlaku tegas apabila ada pemodal melakukan tindak spekulan dengan tujuan kepentingan pribadi. Karena kebutuhan masyarakat semakin meningkat menjelang lebaran, jangan ditambah berat dengan ulah oknum yang hanya mementingkan kepentingan diri sendiri atau kelompok.
Dari pemantauan bahan pangan di pasar pagi tadi beberapa pedagang yang ditemui menerangkan ada komoditi yang harganya turun, stabil dan naik sedikit. Beras medium dan super stabil antara Rp 7.000 – Rp 9.500; Gula pasir turun Rp 500 dari Rp 10.000 menjadi Rp 9.500; Minyak Goreng naik Rp 1.000 dari Rp 10.000 menjadi Rp 11.000.
Telur turun Rp 2.000 dari Rp 14.000 menjadi Rp 12.000; tepung terigu aneka merk stabil terendah Rp 6.000 kualitas bagus Rp 8.000;
Untuk komoditi sayur mayur dan kebutuhan konsumsi kebanyakan justru turun. Cabai merah semula Rp Rp 28.000 turun drastis menjadi Rp 15.000; Bawang merah turun Rp 2..000 dari Rp 12.000 menjadi Rp 10.000; Bawang puith turun Rp 2.000 dari Rp 22.000 menjadi Rp 20.000
Harga daging sapi dan ayam baik pedaging maupun kampung per kilogram masih stabil. Daging sapi Rp 57.000; ayam pedaging Rp 24.000 dan ayam kampung Rp 45.000’ Komoditi ikan baik segar maupun ikan asin stabil antara Rp 30.000 – Rp 60.000 tergantung jenisnya
Pedagang menyebutkan, biasanya H-2 lebaran harga mengalami kenaikan, bahkan pada H-1 kenaikan bisa mencapai 40%. Selama Lebaran 2 hari pasar tutup, H+2 buka kembali dan harga sudah kembali normal(hasan )
Wakil Bupati menambahkan, karena diketahui komoditi yang dibutuhkan masyarakat, khususnya sembako masih cukup dan tidak ada gejolak harga yang menyolok, pemkab memutuskan tidak dilakukan operasi pasar.
Sementara itu memberikan keterangan terpisah, Kapolres Rembang AKBP Teguh Sesilo Raharjo menyampaikan, aparat kepolisian terus memantau perkembangan harga di seluruh pasar. Petugas Intelkam setiap hari terus mencatat pergerakan harga seluruh komoditi, dilaporkan secara langsung kepada pihaknya. Insert 06 Sep ’10-Kapolres sidak pasar
Menurut Kapolres Rembang, dengan mempelajari perubahan harga dapat dianalisa apakah masih dalam ambang kewajaran. Apabila ditemukan hal-hal yang mencurigakan akan diteliti penyebabnya. Apakah karena ada pemodal besar bertindak spekulan memborong komoditi utama yakni sembako. Disimpan beberapa hari agar terjadi kelangkaan stock, kemudian dilepas di pasaran dengan harga tinggi.
Dtegaskan Kapolres Rembang, pihaknya akan berlaku tegas apabila ada pemodal melakukan tindak spekulan dengan tujuan kepentingan pribadi. Karena kebutuhan masyarakat semakin meningkat menjelang lebaran, jangan ditambah berat dengan ulah oknum yang hanya mementingkan kepentingan diri sendiri atau kelompok.
Dari pemantauan bahan pangan di pasar pagi tadi beberapa pedagang yang ditemui menerangkan ada komoditi yang harganya turun, stabil dan naik sedikit. Beras medium dan super stabil antara Rp 7.000 – Rp 9.500; Gula pasir turun Rp 500 dari Rp 10.000 menjadi Rp 9.500; Minyak Goreng naik Rp 1.000 dari Rp 10.000 menjadi Rp 11.000.
Telur turun Rp 2.000 dari Rp 14.000 menjadi Rp 12.000; tepung terigu aneka merk stabil terendah Rp 6.000 kualitas bagus Rp 8.000;
Untuk komoditi sayur mayur dan kebutuhan konsumsi kebanyakan justru turun. Cabai merah semula Rp Rp 28.000 turun drastis menjadi Rp 15.000; Bawang merah turun Rp 2..000 dari Rp 12.000 menjadi Rp 10.000; Bawang puith turun Rp 2.000 dari Rp 22.000 menjadi Rp 20.000
Harga daging sapi dan ayam baik pedaging maupun kampung per kilogram masih stabil. Daging sapi Rp 57.000; ayam pedaging Rp 24.000 dan ayam kampung Rp 45.000’ Komoditi ikan baik segar maupun ikan asin stabil antara Rp 30.000 – Rp 60.000 tergantung jenisnya
Pedagang menyebutkan, biasanya H-2 lebaran harga mengalami kenaikan, bahkan pada H-1 kenaikan bisa mencapai 40%. Selama Lebaran 2 hari pasar tutup, H+2 buka kembali dan harga sudah kembali normal(hasan )