Event KONI Cup yang akan di gelar Desember 2010 di Surabaya akan di ikuti oleh 2 pelayar di Class Optimis asal kabupaten Tuban. Untuk kian mematangkan persiapan tersebut, setelah lebaran, para atlet layar akan menjalani latihan rutin. Olah raga layar di kota Ronggolawe ini memang terbilang masih belia, karena baru berusia 1,5 tahun. Sementara latihan efektif nya baru sekitar setahun. Kondisi ini cukup beralasan karena perahu standar yang digunakan untuk even-even lomba baru saja dimiliki. Kelahirannya yang masih baru ini, juga bisa dilihat dari masih sedikitnya jumlah peminat untuk terjun dibidang atlit layar, hingga kini Tuban baru memiliki 5 atlet layar, 3 atlet layar class Optimis dan 2 atlet layar class Laser.
Dimyadi Pelatih layar Kab.Tuban |
“Kami sangat kesulitan mencari calon atlet pemula yang usia 8 atau 9 tahun untuk di bina. Kebanyakan anak anak seusia begitu masih takut dengan laut. Saya optimis akan menemukan atlet yang berbakat dari anak anak pesisir pantura” ujar Dimyadi pelatih layar kabupaten Tuban.
Menurut dia, meningkatkan kegiatan sosialisasi olah raga layar dengan mengajak anak –anak atau pelajar, merupakan langkah tepat untuk memasyarakat olah raga dibidang kelautan ini. Dalam Kejurda yang dihelat pada Juni kemarin, misalnya, atlet layar Tuban atas nama Risma menduduki peringkat 10 dari 13 peserta di katagori segita olimpic dan memduduki peringkat 5 dari 13 peserta di katagori math race.
“Harapan saya dalam even KONI Cup nanti ada perbaikan peringkat buat Risma maupun Riski. Sementara untuk atlet layar kelas Laser kita persiapkan untuk turun tahun 2011 nanti,” papar Yadi, yang juga guru olah raga di SMAN 3 Tuban ini. (mas)