Setelah membentuk 2 klaster baru di tahun ini tepatnya bulan juli lalu yakni mangga dan peternakan, kini Pemkab Rembang dan Fedep mewacanakan membentuk klaster meubel. Bahkan instruksi langsung diberikan oleh Bupati Rembang H Moch Salim, agar segera direalisasikan.Kepala Dinperindagkop dan UMKM Rembang Waluyo melalui Kabid Perindustrian Sudirman di ruang kerjanya pagi tadi menjelaskan, melemahnya industri meubel di Jepara yang disebabkan banyak faktor, memberikan isnpirasi kepada Bupati Rembang H Moch Salim untuk membuat persatuan dan kesatuan pengusaha/ pengrajin meubel tergabung dalam satu lembaga yang terpadu. Bupati menginstruksikan agar Dinperindagkop bekerja sama dengan Fedep, membentuk klaster meubel.Menurut Sudirman, instruksi tersebut ditindak lanjuti, dengan mengadakan pembicaraan bersama Fedep. Membahas rumusan pembentukan klaster meubel dan pembagian peran serta tugas antara dua institusi. Masing-masing harus memiliki konsep dan action plan sendiri-sendiri agar tidak tumpang tindih.Sudirman menambahkan, setelah klaster meubel terbentuk nanti, pihaknya berperan memberikan pembinaan, pemantauan, pelatihan dan peningkatan skill pengusaha dan pengrajin meubel atas hasil produksi. Seperti mendatangkan pengusaha kelas atas bidang meubel dan furniture sebagai pembicara, memberikan wawasan terkait strategi memperluas pasar, desain dan regulasi-regulasi yang mengatur industri kayu olahan.Terpisah Ketua Fedep Rembang Syaiko Rosydi menyebutkan, terkait dengan klaster meubel yang segera dibentuk, pihaknya mempunyai tanggung jawab membina pengusaha dalam menata kemanajerialan perusahannya. Harus dikelola secara modern, agar tidak tertinggal dengan kompetitor dari daerah lain. Peran lain Fedep sebut Syaiko yakni, mengusahakan bantuan modal kerja bagi anggota klaster meubel golongan menengah ke bawah. Khususnya peralatan kerja moern yang belum dimilki para pengusaha tersebut.Syaiko menambahkan, pengusaha meubel juga harus menambah wawasan dalam memasarkan produknya. Antara lain menguasai teknologi informasi agar tidak tertinggal dengan produsen lain luar daerah. Salah satunya belajar teknologi komputer plus penguasaan internet. Dengan media internet, pengusaha dapat memasarkan produknya melalui web site dan dapat mengakses trend desain meubel baru maupun antik yang sedang disukai pasar. Sehingga menumbuhkan inovasi baru, dapat ikut bersaing memasarkan produknya. Baik untuk pasar lokal, regional, nasional atau internasional (hasan)
a