Yang menarik lagi,dari 280 pemilih dikomplek lokalisasi itu,hanya 20 persen saja yang menggunakan hak pilihnya.
Salah satu penghuni,sebut saja namanya Yuni (25) mengaku,saat menjelang pilihan hingga 3 hari kedepan,teman-temannya memilih "ngetem"diluar kota yang tidak ada acara politik.
Alasan yang dilontarkan,karena pada saat pilwalkot dan pasca pilihan sangat rawan,maka mereka ramai-ramai memilih libur pulang kampung dan banyak yang mencari mangsa hidung belang dikota-kota sekitar Semarang.
"Untuk sementara kami tidak melayani tamu dulu,menghormati pemilihan.Gampang nanti kalau sudah selesai seluruhnya,kami order lagi,"katanya polos.(gusno/yan)