PEKALONGAN-Apakah BMT Isra yang beralamat di depan pasar Karanganyar Pekalongan sedang sakit dalam hal keuangan?Itulah beberapa pertanyaan yang sempat muncul pada saat beberapa orang nasabah yang hendak mencairkan dana deposito dikantor BMT tersebut.
Kasturah warga Kalijambe Sragi harus menahan rasa kecewanya ketika dia hendak menguangkan surat berharga berupa deposito bernilai Rp 20 juta yang jatuh tempo pada tanggal 2 Januari 2011.
Dia harus hilir mudik dari Sragi ke Karanganyar bahkan ongkosnya sudah berkali-kali keluarkan untuk mencairkan uang yang telah disimpannya setahun itu.
Tidak hanya Kasturah saja yang merasa kecewa,salah satu guru Madrasah Ibtidaiyah dikecamatan Bojong juga harus menahan marahnya karena uang berjumlah Rp 96 juta tidak kunjung cair,bahkan uang tersebut adalah uang milik siswa yang ditabung setiap hari melalui petugas lapangan dari BMT Isra.
Saat wartawan hendak mengkonfirmasi berita ini ke pengurus BMT setempat,manager tidak ada ditempat.
Menurut salah satu karyawan,Badri,setiap harinya pihak BMT selalu mentransfer uang dari penabung ke rekening kantor pusat di Yogyakarta,paling dikas kantor Karanganyar hanya Rp 1 juta hinggaRp 5 juta saja.
"Bagi penarik diatas satu juta harus memberitahukan terlebih dahulu kepada petugas.Kami tidak tahu tentang keuangan yang ada,karena saya adalah karyawan biasa,"kata Badri.
Sementara itu informasi yang didapat dari Dinas Perdagangan,Industri,Koperasi dan UKM kabupaten Pekalongan bahwa BMT Isra sampai detik ini belum melaporkan keuangan secara rinci dan belum mengadakan Rapat Anggota Tahunan.(gusno)
