REMBANG-Sungguh pilu nasib dari wanita lanjut usia bernama Sriwasi (90) warga RT 03 RW 02 Kelurahan Leteh kecamatan Rembang ini,dia harus menjalani hidup yang kurang pantas saat Negara ini menikmati kemakmuran.
Hari Rabo (11/1) LSM Semar Cindai menemukan ada wanita lanjut usia yang hidup dikandang ayam dengan ukuran 1 X 3 meter yang kondisinya mengenaskan.
Nenek Sriwasi harus tidur ditempat tidur tanpa alas,lantai tanah dan atap dari anyaman bambu.Apalagi dalam keadaan yang sekarang dia alami,nenek yang hidup serba kekurangan ini dari keluarga kurang mampu saat ini dalam keadaan sakit.
Ketua LSM Semar CIndai dalam penemuannya itu mengungkapkan,pihaknya tidak sengaja lewat jalan tempat nenek Sriwasi tinggal,ketika dilihat ada orang yang tidur dikandang ayam,dirinya sempat kaget karena hal ini dianggap kurang manusiawi,bahkan dia sempat berdialog dengan nenek yang punya puluhan cucu itu.
“Tempat tinggal mbah Sri jelas tidak layak dan ini perlu perhatian semua pihak,gembar gembor pemberantasan kemiskinan dan kebodohan jangan hanya menjadi slogan semata,pemberantasan korupsi bukan hanya dibibir saja,ini adalah salah satu bukti lemahnya aparatur Negara dalam menerapkan bantuan kemiskinan kepada warga yang kurang mampu.Ini harus segera diatasi,”kata Suparno Gusno kepada sejumlah wartawan.
Dia sudah melaporkan hal ini secara lisan kepada kepala kelurahan,camat Rembang yang baru saja dilantik dan Dinsosnakertran.
“Ini PR bersama,jangan ada kesenjangan diantara masyarakat Rembang,yang kaya makin kaya dan yang miskin makin melarat,kami mendesak agar pemkab memberikan perhatian khusus kepada orang-orang lanjut usia terutama yang hidup dibawah garis kemiskinan,harus ada anggaran khusus karena Negara sudah menjamin.Kawan-kawan DPRD juga harus tanggap dengan keadaan yang ada,”katanya.
Sementara itu,Temok (30) cucu dari Sriwasi mengatakan,sampai saat ini pihaknya belum pernah mendapat bantuan dari pemerintah terkait neneknya yang terpaksa harus tinggal dikandang ayam itu.
“Kami dari keluarga yang kurang mampu,hasil kerja tiap hari hanya cukup untuk makan anak da istri,”tandas Temok yang sehari hari menjadi juru parkir.(red)