PEKALONGAN-Sinar mentari belum juga menampakkan hidungnya,angin pagi terasa menusuk tulang,hampir semua orang asyik bermimpi diranjang masing masing,namun Mak Pah begitu sapaan wanita yang berusia hampir 85 tahun itu sudah memulai aktivitas menjual kelapa.
Tubuhnya yang sudah rapuh membuat mak Pah tidak bisa menggendong,namun dengan kereta dorong bekas dororngan bayi mak Pah tetep menyusuri jalan jalan protokol kota Pekalongan.
Setiap pagi setelah subuh,Mak Pah membeli buah kelapa di pasar Sentiling kota Pekalongan sebanyak 10 smapi 20 biji,lalu dia mendorongnya menwarkan kepada warung warung yang ada dan perumahan.Satu buah kelapa biasanya untung Rp 500 sampai Rp 700 ,-
Namun nenek yang mengaku sebatang kara ini tetap tegar menghadapi badai kehidupan,mak Pah tetap berkarya untuk menghidupi dirinya sendiri.(gusno)