REMBANG-Pengajuan penawaran lelang dua proyek dari sejumlah proyek yang dilakasankan diaula kantor Dinas Kelautan Dan Perikanan (Dislautkan), pada Kamis (30/6) kembali diwarnai penghadangan oleh sejumlah oknum keamanan dari unsur preman, selain mereka melakukan penghadangan mereka juga melakukan aksi pengancaman terhadap sejumlah rekanan dari Rembang dan luar daerah yang hendak mengikuti lelang
Akibat aksi tersebut sejumlah rekanan yang mengaku kesal berencana melaporakan aksi pembiayaran tersebut pada pihak kepolisian. "Saya akan melaporkan pihak panitia dan kepala dinas terkait karena telah melakukan pembiaran aksi penghadangan tersebut dan itu sangat merugikan kami,"ungkap, Karyono saat ditemui di Polres Rembang usai gagal mengikuti lelang kemarin.Karyono yang bersama rekanan dari semarang mengaku sangat kesal dengan aksi sejumlah oknum preman yang mengkondisikan proses pelelangan tersebut , pasalnya sejak pendaftaran lelang pada Selasa (28/9) lalu pihaknya yang mengaku diundang untuk mengikuti pelelangan Revretmen dan Reklamasi di Tasikagung Kecamatan Rembang Kota dengan nilai masing-masing 4 milyar gagal.’’Jujur kami sangat kesal dengan aksi trsebut, sama-sama cari makan kok ga baik, padahal kami datang kekantor DKP tadi jam 9 sedangkan waktu penutupan dilakukan jam 10,’’ungkapnya kesal.
Hal yang serupa juga dialami , Roky rekanan dari Jakarta, selain mendapatkan ancaman dirinya juga mengaku sempat dipukul oleh oknum preman tersebut.’’Kami sangat kesal sekali dengan aksi mereka, mulai pendaftaran kemarin mereka juga telah menghadang bahkan saya juga sempat dipukul, ini sudah kelewatan. Padahal lelang ini kan untuk umum,’’Keluhnya .
Atas aksi tersebut Roky mengaku juga akan melaporkan kejadian tersebut pada pihak kepolisian sebab menurutnya perlakuan itu sudah melampui batas.’’Tidak hanya sekedar mengancam akan dibunuh, sejak pendaftaran kemarin mereka juga sudah melakukan tindak kekerasan padahal kami juga membawa keamanan, disisi lain untuk hari ini (Kamis, red) kami juga datang lebih awal sebelum jadwal pelelangan selesai ’’Tandasnya
Terpisah Ketua Panitia Lelang Karyanto saat dikonfirmasi terkait adanya upaya pengondisian tersebut mengaku tidak tahu menahu adanya praktek tersebut, ia pula menegaskan bahwa pelaksanaan lelang sudah sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan.’’sejak pendafataran kemarin kami telah memasang pengumunan dimedia masa, selain itu kami juga membuka seluruh proses lelang secara umun,’’Terangnya
Disisi lain saat disinggug adanya tidak penghadangan dan adanya tindak kekerasan serta adanya ancaman akan dilaporkan ke polisi, Kabang Pembangunan itu mempersilahkan jika memang hal itu terjadi.’’Sejauh ini semuanya berjalan dengan baik, bahkan kami saat telah melakukan proses verifikasi usai pelelangan yang kami tutup jam 10 kemarin, saya kira mereka yang kesal itu merupakan rekanan yang memang telat datang dilokasi pelelangan, tidak mungkin kami melarang mereka untuk mengikuti lelang, apalagi lelang ini kan untuk umum,”Pungkasnya (hasan)