KAJEN – Nilai-nilai Pancasila telah dimiliki oleh bangsa Indonesia yang majemuk sejak jaman dahulu kala yang tercermin dalam kehidupan sehari-hari yang diyakini dan dihayati kebenarannya oleh masyarakat sepanjang masa. Pancasila merupakan tatanan untuk mengatur tata kehidupan yang mengandung nilai-nilai kerohanian, kemanusiaan, persatuan dan kesatuan, musyawarah dan demokrasi, serta tatanan kehidupan sosial yang adil dan beradab.
Demikian salah satu isi sambutan Bupati Pekalongan Dra. Hj. Siti Qomariyah, MA pada saat membuka Kegiatan Fasilitasi Pemasyarakatan dan Revitalisasi Nilai-Nilai Pancasila, Selasa (1/3) di Aula lantai I Setda Kab. Pekalongan.
Acara tersebut dihadiri oleh Kabid Ideologi dan Kewaspadaan Badan Kesbangpol dan Linmas Provinsi Jawa Tengah – Drs. Eko Prihardi, Muspida Kabupaten Pekalongan, Sekda dan Asisten serta beberapa kepala SKPD Kabupaten Pekalongan, guru dan ratusan pelajar SMA sederajat .
Nilai-nilai Pancasila, lanjut Bupati, merupakan buah pikiran dan gagasan besar bangsa Indonesia tentang kehidupan yang dianggap baik yang memberi corak, watak dan ciri masyarakat dan bangsa Indonesia yang membedakan dengan masyarakat atau bangsa lain. “Hal tersebut merupakan dasar filosofi dan ideologi bagi rakyat dalam berbangsa dan bernegara,” katanya.
Namun demikian, kita sadari masih terdapat hambatan dan kekurangan maupun permasalahan yang kita hadapi yakni bahwa secara nasional dan regional bangsa Indonesia masih dihadapkan pada situasi krisis antara lain perekonomian, pengangguran, penegakkan hukum dan HAM yang dampaknya terasa di daerah-daerah, masyarakat dan generasi muda khususnya. “Mencermati permasalahan tersebut, maka penyelenggaraan fasilitasi pemasyarakatan dan revitalisasi nilai-nilai Pancasila bagi para pemuda dan pelajar sangat penting dan strategis,” ungkap Qomariyah.
Di akhir sambutan, Dra. Hj. Siti Qomariyah, MA mengajak para peserta untuk senantiasa mengaktualisasikan Pancasila dalam praktek kehidupan sehari-hari baik di lingkungan keluarga, di tengah-tengah masyarakat dalam berorganisasi dan terlebih lagi dalam berbangsa dan bernegara.
Sementara itu, Kepala Badan Kesbangpol dan Linmas Prvinsi Jawa Tengah dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Kabid menyampaikan hendaknya kita perlu memahami bahwa Pancasila merupakan warisan luar biasa dari pendiri bangsa yang mengacu pada nilai-nilai luhur, bersifat orisinil dan tahan zaman.
Upaya pemasyarakatan dan revitalisasi nilai-nilai Pancasila menjadi agenda yang sangat dibutuhkan, terutama di kalangan pelajar yang pada saatnya nanti akan memegang tongkat estafet kepemimpinan bangsa. “Agenda tersebut bukan hanya sekedar soal bagaimana kita semua dapat menghafal kembali kalimat dan urutan sila-silanya, tetapi yang jauh lebih penting adanya upaya bersungguh-sungguh agar ruh Pancasila benar-benar terpancar di dalam dinamika kehidupan masyarakat, sehingga selanjutnya mampu menjadi doktrin operasional, yang dapat memecahkan masalah kebangsaan dan kenegaraan,” ungkapnya. (di2k)