REMBANG-Sebagian warga Rembang yang bermukim di Kecamatan Sale dan Gunem, khawatir pendirian pabrik PT Semen Gresik di wilayahnya akan semakin merusak lingkungan. Sebab, selama ini praktek penambangan-penambangan yang dilakukan oleh beberapa pihak menyebabkan lingkungan sekitar tak lagi bermanfaat seperti sedia kala.
"Akibatnya, ada Gua Ayu di Sale yang sudah tertutup bebatuan," tutur Wakil Direktur Fital Institute Rembang. Zamroni.
Menurut dia, penambangan di Sale menyebabkan kondisi telaga dan mata air di Sale dan Gunem mulai berkurang. “Juga telaga di Gunung Butak yang airnya mengalir dan banyak ikannya. kini sudah rusak,” ungkapnya..
Kekhawatiran lain lanjut dia yitu jika benar nantinya ada penambangan pabrik semen, menjadi ancaman serius turunnya debit air di wilayah Sale dan Gunem. ‘Beberapa waktu lalu Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) sudah mengecek debit air. Hasilnya, diketahui debit air sumber semen turun 72 persen selama kurun waktu 19 tahun,” cetusnya..
Ia tambahkan, hal itu menyebabkan area pengairan untuk sawah di Kecamatan Sale berkurang dari 750 hektare menjadi 564 hektare. Pada tahun 1990, debit air sumber Semen 1.250 liter per detik tapi pada 2009, debit air menurun drastis menjadi 350 liter per detik. “Sedangkan penelitian versi PT Perhutani menyebutkan bahwa debit ari masih 600 liter per detik,” imbuhnya.
Selama ini, warga khawatir jika wilayah mereka dieksploitasi sehingga semakin memperparah kerusakan lingkungan. Penambangan biasanya akan menggeser bebatuan yang ada di perut bumi. “Akibatnya, sumber mata air juga bisa tertutup. Selain itu, tandon air yang biasa berada di tanaman juga akan hilang,” pungkasnya.(bib hasan)