PEKALONGAN-Hari ini tepat seminggu lebaran,didua kota Rembang dan Pekalongan digelar acara Syawalan secara besar-besaran.
Bila diRembang terdapat acara kupatan dan melarung sesaji ditengah laut dengan dihadiri puluhan ribu pengunjung,sedang di Pekalongan yang dikenal sebagai kota Batik terdapat acara Lopis Raksasa yang beratnya hingga 1 ton.
Namun kegembiraan dua kota yang jaraknya sekitar 250 kilometer ini ada kesediha yang mendalam karena sama sama mendapat musibah kebakaran.
Di jalan Sulawesi tepatnya dikelurahan Kergon,ada gudang yang menyimpang beberapa obatbatik serta minyak cair berupa SPO cair dan padat atau dikenal dengan istilah Bahan Baku Malam (BBM) pada pukul 13.00 WIB ludes terbakar.
Menurut saksi mata Wisnu,kejadian itu bermula ketika ada cipratan api dari tungku dapur,namun percikan itu kian besar yang mengakibatkan api menyambar gudang yang menyimpang minyak cair sebanyak 118 drum dan 11 drum SPO padat.
Dalam waktu singkat api telah menguasai gudang hingga tidak ada barang yang bisa diselamatkan.
"Perusahaan berencana besok pagi baru mulai kerja,namun musibah sudah datang duluan,Kerugian ditaksir mencapai Rp 300 juta,"kata Wisnu.
ntungnya beberapa mobil pemadam kebakaran yang didatangkan dari Batang,Pekalongan,Kajen dan Pemalang segera turun sehingga api tidak menjalar ke rumah penduduk yang terlihat padat.
Sementara itu di Pasar Rembang,redaksi mendapatkan informasi,pasar pagi kota Rembang yang berada di desa Sumberjo ludes terbakar.
Menurut penuturan salah satu pedagang,Dwi Kurniasih yang dihubunbgi wartawan melalui pesawat telepon,kejadian sekitar pukul 17.00 WIB dan api diduga berasal dari lapak tengah.
"Kita masih menunggu apakah perdagang akan dialihkan ke pasar barat atau tidak,padahal pasar itu sebagai salah satu mata pencaharian kami.Kami pasrah saja,"kata Dwi sambil menangis meratapi lapaknya yang ikut hangus.
Sementara itu kepala Bidang Pasar,Waras,saat inbi masih belum bisa dikonfirmasi.(gusno)
