Laman

Senin, 11 April 2011

BUPATI : PENGAJIAN BUKAN SEKEDAR MASALAH AGAMA TETAPI BAGIAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT



KAJEN Para pahlawan itu jangan dilihat sebaga orang lain, jangan sekedar ceremonial formal ikut Negara, tetapi mereka itu benar-benar milik kita. Pahlawan Indonesia adalah pahlawan kita dimana kita mendoakan dan mengenalinya dengan baik. Sebaliknya pemerintah juga menghargai tokoh-tokoh masyarakat, tokoh-tokoh agama sebagai bagian tak terpisahkan dari tokoh-tokoh pembangunan nasional atau pembangunan daerah. Dan terjadilah hubungan yang harmonis dalam kehidupan sehari-hari antara ulama dan umaro, bukan sekedar hubungan formal tetapi satu sama lain merasa bergandeng tangan dan berbuat secara nyata saling membantu satu sama lain.
Demikian disampaikan Bupati Pekalongan Dra. Hj. Siti Qomariyah, MA pada acara pengajian Maulid Nabi Muhammad Saw di Masjid Jami Wonoyoso Kecamatan Buaran, Kamis (8/4).
Maulid Nabi Besar Muhammad Saw, menurut Bupati, bukan sekedar masalah agama tetapi merupakan bagian dari pemberdayaan masyarakat, pencerdasan masyarakat dan merupakan tujuan nasional yaitu meningkatkan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan masyarakat.  “Dimana cerdas bukan hanya akalnya, tetapi kecerdasan spiritual dan kecerdasan emosional adalah bagian dari kecerdasan yang harus diwujudkan,” ungkapnya.
Sehingga kita sepakat bahwa para agamawan adalah orang-orang cerdas, paling tidak didalam aturan-aturan kecerdasan spiritual., sementara orang lain mungkin memiliki kecerdasan dalam penekanan dalam bidang-biidang yang lain. Mudah-mudahan ke depan kita sebagai bangsa Indonesia memilki ketiga aspek kecerdasan yaitu kecerdasan spiritual, kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional. “Kalau hal ini dapat kita wujudkan, apa yang dicita-citakan oleh Rasulullah Saw yakni mengatur negeri dan tegaknya negara harus ditopang oleh empat kekuatan yakni ulama, umaro, ahli ekonomi dan masyarakat pada umumnya dapat diwujudkan,’ ujar Dra. Hj. Siti Qomariyah, MA.
Masalah ekonomi juga penting karena bidang ekonomi menjadi hajat hidup orang banyak dan ukuran-ukran keberhasilan pembangunan utamanya adalah indikator ekonomi.
Di hadapan ribuan pengunjung, Qomariyah menyampaikan terima kasih kepada tokoh-tokoh agama dan seluruh masyarakat Kabupaten Pekalongan yang turut berperan dalam pembangunan di kota SANTRI ini. Dan berkaitan dengan pelaksanaan Pemilukada 1 Mei mendatang, Bupati selalu menyampaikan agar masyarakat Kabupaten Pekalongan yang memiliki hak pilihnya untuk berpartisipasi aktif dengan menggunakan hak pilihnya agar cita-cita angka partisipatif Pemilukada 70 persen di Kabupaten Pekalongan dapat terwujud.
Menurut Dra. Hj. Siti Qomariyah, MA, sebenarnya Pemilukada adalah kompetisi antar partai-partai politik, bukan kompetisi perseorangan. Dan Saya datang mewakili sebuah komunitas tertentu dan bukan sendirian untuk berkompetisi antar personal. Dan Pemilukada bukan sekedar mencari kemenangan tetapi bagaimana kita berlatih dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dengan penuh kedamaian, persatuan dan kesatuan.
Sementara itu KH. Akrom Sofwan dalam tausiyah menyarankan kepada segenap hadirin agar senantiasa menteladani sifat-sifat Nabi Muhammad Saw sebagai panutan dalam kehidupan kita sehari-hari.
Acara pengajian Maulid Nabi Muhammad Saw itu selain dihadiri ribuan pengunjung, dihadiri pula para habaib, para kyai, alim-ulama Kota/Kabupaten Pekalongan, pejabat pemerintah Kabupaten Pekalongan mulai dari Sekda Ir. H. Susiyanto, MM beserta para Asisten, beberapa Kepala SKPD dan Camat se Kabupaten Pekalongan, unsur Muspida Kabupaten Pekalongan dan Muspika Kecamatan Buaran serta para Kades dan Kepala Kelurahan se Kecamatan Buaran. (gusno)