REMBANG-Diera modernisasi seperti ini masih saja orang percaya adanya klenik yang ujung-ujungnya harus jadi "tumbal"korban aksi penipuan bermodus harta karun.
Kejadian ini dialami oleh Bambang Utomo warga desa Pamotan kecamatan Pamotan Rembang,dia menjadi korban penipuan dari Wijayanto warga desa Purworejo Kaliori,dengan mengiming imingi ada harta karun emas lempengan peninggalan presiden Soekarno.
Kabar yang berhasil dihimpun wartawan menyebutkan,setahun lalu Bambang Utomo berkenalan dengan Wijayanto,diceritakanlah ada sebuah peninggalan emas lempengan peninggalan pendiri Republik ini namun sifatnya ghaib sehingga perlu adanya beberapa persyaratan untuk bisa mendapatkannya,Wijayanto menyebutkan syarat yang harus dipenuhi dan harus ditebus dengan ongkos Rp 120 juta.
Setelah semua selesai dipenuhi oleh Bambang yang menjadi korban,Wijayanto memberikan sebungkus kain mori yang berisi beberapa benda,dalam waktu setahun benda tersebut bisa berubah menjadi batangan emas dengan berat 2kilogram.
Curiga dengan perkataan Wijayanto,belum genap setahun sekitar 10 bulan berjalan tepatnya bulan Juli,istri Bambang membuka isi kain mori itu,dilihatnya beberap benda yang mirip emas sesuai dengan perkataan Wijayanto.Lalu istri Bambang membawa ke toko emas.Alangkah terkejutnya,pada saat petugas toko emas itu mengetes ternyata hanya kuningan.
Bambangpun geram dengan aksi penipuan ini dan mengembalikan ke Wijayanto,namun Wijayanto menuduh bahwa Bambang telah lancang membuka kain mori itu sebelum waktu yang telah dijanjikan.
Bahkan Bambang menyuruh agar uang yang telah diserahkan segera dikembalikan,namun permintaan tersebut ditolak.
Merasa ditipu,Bambang akhirnya melaporkan hal ini ke Polres Rembang.Tidak memakai waktu lama,jajaran Polres dapat membekuk pelakunya di SPBU Ngotet Rembang dengan barang bukti lempengan emas palsu.Rencananya pelaku akan mendatangi korban lagi didaerah Kediri dengan modul yang sama pula.Kini pelaku tersebut sedang menjalani pemeriksaan di Mapolres Rembang.(hasan)