Laman

Selasa, 06 Juli 2010

SK Pelantikan Bupati Rembang Sudah Jadi,H Moch Salim Tinggal Menanti Pelantikan

REMBANG-Surat Keputusan (SK) Pelantikan Bupati Rembang dan wakil bupati Rembang yang ditandatangani oleh Menteri Dalam Negeri sudah jadi.Kini SK tersebut berada dimeja gubernur Jawa Tengah bersama 6 kabupaten lain di Jawa Tengah.

Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Rembang.Achmad Mualif yang dikonfirmasi wartawan Selasa (6/7) tadi pagi membenarkan hal itu,bahkan dirinya sudah mengecek kepada Dirjen Otonomi Daerah.
Dari keterangan Mualif,SK itu sudah berada ditangan gubernur Jateng dan akan didistribusikan ke 6 kabupaten termasuk Rembang pada hari pelantikan kurang satu hari.
"Pelantikan bupati dan wakil bupati Rembang pada tanggal 20 Juli 2010 digedung DPRD Rembang,rencana akan dihadiri gubernur Jateng H Bibit Waluyo,sedang dipendopo bupati akan diadakan pelantikan ketua PKK kabupaten Rembang yang akan dilakukan oleh istri gubernur Jateng,Jadi ada dua tempat nanti,"kata Mualif.
Sementara itu pemerhati politik Rembang yang namanya enggan disebut mengatakan,secara normatif Pelantikan bupati dan wakilnya adalah proses politik yang harus dijalankan.
"Bagaimanapun juga H MOch Salim dan H Abdul Hafidz telah memenangkan pilkada Rembang 26 April lalu,kemudian angka yang diraihnya juga lebih dari 50 % suara,jadi ini fakta yang tidak bisa dibantah lagi.Adapun adanya isyu yang lain itu hanya kembang-kembang politik lokal saja,"katanya.
Dia mengharap Rembang adalah kota yang harus bisa berkembang terus dan butuh pemimpin tegas dan mampu mengelola dengan baik agar ketinggalan-ketinggalan bisa segera teratasi.
"H Moch Salim layak memimpin Rembang untuk 5 tahun mendatang,apalagi programnya juga banyak dinikmati masyarakat.Lawan politik jangan membuat masyarakat gelisah dengan isyu yang tidak baik,itu kurang mendidik,biarkan rakyat Rembang yang menentukan arah kebijakan dalam menata kehidupan nanti.
Kalah menang dalam pilkada adalah biasa,semua sudah terjadi dan sudah dipikir sebelum bertanding.Sebaiknya rakyat Rembang tetap berkarya sesuai profesi masing-masing agar "kendil"yang ada dirumah tidak "nggoling","tandas pengamat politik yang sering kali datang ke beberbagai daerah dalam mengamati pola politik.(Gus No)