Laman

Jumat, 04 Juni 2010

Sekilas Menyusuri Dibalik Kemenangan Mantan "Serdadu"Dalam Pilkada Blora

BLORA-Pilikada kabupaten Blora memang benar-benar melelahkan sebab para kandidat sudah banyak mengeluarkan dana yang tidak sedikit.
Begitu pula bagi tim sukses juga banyak yang kelelahan karena harus keliling dari desa ke desa untuk mengegolkan calonnya.
Pilkada NBlora pada tanggal 3 Juni lalu dalam hitungan sementara dimenangkan oleh calon bupati nomor urut 3 yaitu Joko Nugroho yang berpasangan dengan H Abu Nafi,SH.
Sumber-sumber yang didapat wartawan menyebutkan,pada awalnya calon bupati nomor urut 1 yaitu Yudhi Sancoyo yang diunggulkan karena dia sebagai incumbent dan bisa menggerakkan mesin-mesin birokrasi yang ada.Lambat laun mesin dari Yudhi kurang bekerja dengan baik,entah penyebabnya apa.
Sedang mesin politik dari Djoko yang mantan komandan Kodim Rembang ini terus bekerja siang-malam,bahkan kabar yang terdengar Djoko mendapat bantuan dari calon bupati terpilih Rembang,H Moch Salim beserta tim sukesnya.
Peran Salim memang sangat kuat di Blora karena tim sukses yang telah mengantarkan dirinya benar-benar solid dan mampu menembus simpatik warga kota sate ini.

Menjelang detik-detik pemilihan,kerjasama tim Djoko Nugroho-Abu Hanafi,tim macan loreng dan tim Rembang membuat 2 calon lain kelimpungan.Gerakan bawah tanah menciptakan suara yang sangat kental mendukung Kolbu,slogan Joko-Abu.
Akhirnya dalam perhitungan sementara Djoko Nugroho unggul dengan prosentase 50,84%,disusul Yudhi Sancoyo 41,50%,sedang Warsid menjadi juru kunci dengan memperoleh suara 7,67%.
Kini masyarakat tinggal menunggu hitungan manual yang dilakukan oleh KPU Blora,dan menanti penetapan dalam sidang paripurna mendatang.(Gus No/habib)