Laman

Jumat, 28 Mei 2010

Mengenang 1000 Hari Wafatnya Sutarman Bin Warsowasi Rembang

*Ribuan SMS Mengalir Turut Mengirim Doa

Nama Sutarman Bin Warsowasi memang tidak banyak yang mengenal,selain kehidupannya yang pas-pasan semasa hidupnya juga nrimo ing pandum.
Pria kelahiran Rembang ini wafat pada usia 86 tahun dan bekerja dilingkungan Pegawai Negeri Sipil Pemkab Rembang.

Pria yang lahir sebelum Indonesia merdeka ini pernah menjadi pejuang kemerdekaan melawan penjajah,bahkan pernah masuk menjadi Tentara diera jaman penjajahan Jepang.
Setelah Indonesia Merdeka,Tarman muda masuk menjadi pegawai dilingkungan DPU Rembang kemudian dipindah tugaskan dilingkungan Rumah Sakit Dr R Soetrasno Rembang.
Sebagai bintang pejuang tanpa tanda jasa,Sutarman mampu berkarya untuk negerinya tanpa korupsi,bahkan cita-citanya untuk mendidik anaknya agar menjadi aktivis telah menjadi kenyataan.
Dalam kenangan hidupnya,Sutarman berpesan "Dimana Bumi Dipijak Maka Langit Harus Dijunjung",artinya dimana setiap orang hidup baik diparantauan ataupun dikandangnya sendiri maka harus mentaati semua aturan jangan bersikap angkuh dan sombong.
1000 hari Sutarman Bin Warsowasi telah menghadap Illahi,acara selamatan juga pembacaan tahlil dengan mengundang warga dilakukan putranya yang sekarang masih berada di Pekalongan.
Ribuan SMS mengalir dengan membacakan suratul Fatehah,baik dari pejabat,pengusaha,aktivis,wartawan dan beberapa tokoh Jakarta hingga Jawa Tengah.(upik ekawati)