8,5 Tahun Merawat Orang Jompo Sakit Malah Diusir
TIRTO-Nasib Danumi (50 ) warga desa Pandanarum Tirto kabupaten Pekalongan memang lagi apes,pasalanya setelah merawat Hj Temuwiyah warga RT 11 RW 06 desa Pandanarum Tirto karena sudah tua renta dan sering sakit-sakitan hingga meninggal selama 8,5 tahun ternyata harus menelan kepahitan hidup.Bahkan dirinya dan keluarga diusir oleh ahli waris almarhumah Hj Temuwiyah karena rumahnya itu tidak berhak untuk ditinggali.
Menurut penuturan Sukri didampingi Danumi istrinya saat ditemui wartawan Senin (23/5) dirumahnya mengungkapkan,sejak kecil keluarga H Darsan suami dari Hj Temuwiyah mengangkat anak bernama Danumi,ketika sudah dewasa Danumi ikut bersama suamainya Sukri,namun pada saat Hj Temuwiyah sakit-sakitan dan keluarga tidak ada yang merawat akhirnya Danumi disuruh untuk merawat hingga meninggal selama 8,5 tahun.
“Pada hari ke 7 setelah meninggalnya Hj Temuwiyah,kami sekeluarga diusir oleh ahli waris dari Hj Temuwiyah bahkan pagi-pagi genting rumah yang kami tempati ditturunkan dan rumah dikosongkan beberapa waktu lalu,”kata Sukri.
Tidak hanya itu saja,pihaknya mendapatkan surat untuk mengosongkan rumah yang diketahui oleh kepala desa setempat,Zubaidi.
Namun dalam isi surat itu,ada kalimat yang menyebutkan apabila terjadi keberatan harap menghubungi kepala pemerintahan desa atau diproses melalui jalur hukum.
“Kami juga sudah melaporkan hal ini kepada Kepolisian Sektor Tirto namun mentah dan belum ada tindakan yang berarti,padahal bangunan yang dirobohkan tersebut sebagian kami yang merehab dengan dana sendiri.Apalagi pada saat pertemuan dengan ahli waris dan kepala desa disepakati pihak ahli waris mengganti uang perawatan Hj Temuwiyah perhari Rp 50 ribu.Tapi sampai kini tidak ada tindak lanjut,”imbuh Sukri yang diiyakan oleh Danumi.
Kini pihak Danumi-Sukri mencari keadilan yang sebenar-benarnya,walaupun Danumi hanya anak angkat yang tidak ada hitam diatas putih,tapi ini soal nurani yang harus diperhatikan oleh semua pihak.
Sementara itu ditempat terpisah,Sekretaris desa Pandanarum,Nadlirin saat dikonfirmasi membenarkan terjadi perselisihan antara ahli waris Hj Temuwiyah dengan anak angkatnya beberapa waktu lalu,hingga kini pihak desa terus mencari jalan solusi agar keduanya berdamai.
“Kalau soal perobohan bangunan,pihak desa hanya tahu saja tapi kami tidak mengetahui sampai ke dalam.Tanyakan saja kepada kepala Desa Zubaidi,”kata Sekdes.
Kepala desa Pandanarum,Zubaidi saat dikonfirmasi melalui telepon selularnya beberapa kali tidak menunjukkan aktif.(gusno)